Malam ini aku akan memberikan surprise di hari ulang tahunnya Nirmala. Semua telah ku siapkan dari mulai membeli bunga, dan kado kecil yang telah aku bungkus dengan rapih, semua ku lakukan sendiri karena aku ingin merayakan pesta ini hanya berdua saja.
Waktu yang ditunggu telah datang. sejam sebelumnya aku menunggu di taman sambil mencoba menelpon Nirmala, namun beberapa kali aku telpon tidak diangkat, aku sms juga tidak dibalas. padahal rencanaku adalah ingin membuat Nirmala terkejut yaitu aku berpura-pura menginginankan hubungan kita putus. Namun karna aku hubungi tidak ada jawaban, Aku berniat datang kerumahnya untuk mencari tahu. Semua yang telah kusiapkan untuk merayakan ulang tahunnya aku bawa.
Setibanya di rumah Nirmala Aku melihat keadaan rumah Nirmala sangat Ramai dan banyak sanak keluarganya hadir, Aku berpikir mereka juga sedang merayakan ulang tahun Nirmala. Aku pun memberanikan diri untuk bergabung merayakan ulang tahun itu. Namun semua terlihat aneh ketika aku datang dan mengucapkan salam kepada mereka, mereka semua memandang aneh diriku. Sobri kakak dari Nirmala menghampiriku dan berbisik padaku “sedang apa kamu disini? disini sedang ada acara pertunangan Nirmala dan affandi. lebih baik kamu pergi dan jangan merusak acara ini” bisik Sobri.
Aku pun tidak bisa berkata apa-apa. Mendengar pernyataan itu hatiku bagai tersambar petir, semua yang kulihat terasa gelap, dan secara tak sadar aku menjatuhkan bunga yang sejak tadi aku genggam di belakang tubuhku. Dan aku melhat Nirmala menangis melihatku dari jauh.
Sobri menceritakan semua padaku, kalau pertunangan ini adalah paksaan dari ayah Nirmala. Ayah Nirmala mempunyai hutang yang cukup besar terhadap keluarga affandi, karna ayah Nirmala tidak bisa melunasi hutang-hutangnya, keluarga afandi menginginkan Nirmala agar mau menikah dengan anaknya.
Nirmala, Gadis yang kucintai, gadis yang sudah aku janjikan untuk ku nikahi, namun semua hilang karna masalah ekonomi. Kalau saja aku punya uang banyak pasti akan ku lunasi hutang itu.
Nirmala, Aku tahu kau tak bahagia dengan bujangan tua yang pemabuk itu. Nirmala, tetapkan hatimu dan yakinkan kita akan bersatu di lain waktu nanti.
Baca juga Cerita cinta Remaja Gelora Cinta Monyet