Tangis Dara

Gadis itu bernama Dara teman SMA ku dulu. kuingat senyumnya dan keceriaan yg ia miliki selalu membuat aku dan teman-teman yg lain ikut tersenyum, tak sungkan jika dara punya sedikit rezeki ia selalu mentraktir kami. dara selalu ingin membuat teman-temanya senang. walaupun kami tau beban dara sangat berat. pernah suatu hari saya memergoki dara mencuci piring disebuah warteg. dan setelah saya tanyakan barulah saya mengerti, mencuci piring di warteg yang ia andalkan untuk bisa makan dan kebutuhan sehari-hari dara. karna dengan kondisi ibunya yang sakit-sakitan dan entah ayah yang telah pergi kemana dan tak kembali. ia harus berjuang sendiri memenuhi kehidupannya.

sudah beberapa minggu Dara tidak masuk sekolah, saya dan teman yang lain cemas dan sudah coba mencari kerumahnya ternyata tidak ada. info terakhir dari ibunya kalau dara kabur dari rumah lantaran malu terhadap sekolah yang menuntut pembayaran yang menunggak, padahal sebelumnya Dara sudah memohon keringanan terhadap sekolah namun tidak ditanggapi. luruh air mata hati saya dan teman-teman mendengar ibu Dara. “oh, andai aku bisa membantunya” dalam hatiku. tak terasa aku menangis.

disekolah terasa sepi tanpa kehadiran Dara, biasanya dara lah yang selalu mencairkan suasana seperti ini. dia yang selalu membantu teman-temannya bila ada kesusahan dalam mengerjakan tugas. ya, mungkin karna dara lah yang paling pintar diantarai kita berlima.

setelah beberapa hari kejadian itu tersiar kabar kalo Dara telah ada dirumahnya, tak sabar ingin bertemu saya dan teman-teman sepulang sekolah bergegas mampir kerumahnya. betapa bahagianya saya bisa bertemu Dara lagi, kami pun tertawa bersama seakan tanpa beban yg sedang dialami dara. hingga dara menyampaikan sesuatu yg membuat saya dan teman-teman menangis. bahwa, dara akan menikah dengan seorang pria yang umurnya jauh lebih tua dari dia. semua ini dia lakukan demi kebahagiaan ibunya kata dara. tak kuat menyadari kami akan berpisah saya pun menangis terus menangis. namun apapun itu semua adalah keputusan dara, toh saya juga tidak akan bisa meringankan bebannya.

kini sudah hampir satu tahun saya tidak bertemu dara. semenjak dia menikah suaminya langsung membawanya ke luar kota. Dara aku tak tahu keadaanmu saat ini. bahagiakah kau dara??

aku tetap mendoakanmu semoga kamu bahagia. Dara, aku rindu kamu, kamu adalah teman terbaikku.

true story @renjuleee

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *