3thn lalu aku berkenalan dengan seorang lelaki bernama osman,waktu itu saya pulang dari mini market dan ada seorang lelaki mengikuti aku dari belakang sampai depan rumah aku dia bertanya secara tiba tiba”Hey,boleh kenalan?”aku menoleh tanpa memberinya jawaban.sering sekali dia mengikuti saya dari belakang ada sekali dia memberiku salam dan aku pon menjawabnya sambil tersenyum wa’alaikum salam dia pun semakin berani dan meminta no tlpnku tapi aku tak kasih seminggu sudah habis aku dengar hpku berbunyi dan aku lihat ada satu no yang tak aku kenal mnlpnku dan aku mengangkat “halo…”diapun berkata yang sama”halo”lalu aku tanya kamu siapa diterus berkata jujur bahwa dia lah yang orang yang selalu ikut aku dari belakang dia dapat no ku dari kawanku Ani dari situ aku jadi sering tlpon tlponan
kemudian lama lama akupun suka dia, kami tak lama berpacaran dan segera cepat cepat menikah. belum genap satu tahun aku sudah hamil, saat kehamilan aku baru enam bulan. suamiku meminta ku untuk membalas satu sms dalam sms itu terdapat tulisan begitu singkat”suda tdr?”aku berbaring atas tempat tidur dengan suamiku dan aku pun membalas sms itu tapi aku curiga pada suamiku lalu diam diam aku alihkan panggilan dia ke no ku.
jam 12:30 adalah waktu suamiku istirahat makan hpnku berbunyi aku lihat no yg semalam sms mnlpn awalnya aku tak angkat aku takut tapi aku beranikan diri angkat tlpn tuh ternyata betul suamiku ada perempuan lain, tapi aku tak berterus terang pada perempuan itu kalau yang dia sms semalam bukan suamiku, lalu aku bertanya sama Dia tentang lelaki yang bernama osman.lalu perempuan tuh bercerita tentang kisah cinta nya dengan suamiku yang ia kenal sebagai osman.
jam 6 adalah waktu suamiku balik kerja dan sebelum dia balik aku menelponya agar tak balik rumah lebih cepat karena aku sedang menagis seharian.karna aku mau menyendiri
setelah suamiku sudah sampai rumah, dia melihat mataku bengkak. dia bertanya kenapa menangis, namun aku diam. dia pun mengulang pertanyaan itu terus, dengan terpaksa akhirnya aku cerita tentang perempuan itu, namun dia tak mengakuinya.
meskipun dia tak mau mengaku, aku tetap memutuskan untuk pulang kerumah orang tuaku, namun dia bersikeras menghalangku agar tidak pergi hingga kami bertengkar sampai dia berani menampar muka ku, saat ditampar aku memegang perutku karna bayi dalam kandungan aku terus bergerak, gerakannya lebih kuat dari biasa nya seolah olah diapun merasakan sakit yang aku rasa.
besok nya aku menelpon perempuan itu dan aku ceritakan semua kejadian malam itu. lalu perempuan itu meminta maaf dan dia berpesan untuk menjaga kandunganku baik baik. aku meminta dia untuk bertemu, dan dia pun tak menolak aku ajak bertemu, dia juga bercerita ingin melihat perutku yang sedang membesar.
setelah aku pulang kerumah rupa rupanya perempuan itu menelpn suamiku dan dia menceritakan semuany. setelah suamiku pulang kerja, dia marah dan memukul belakang kepalaku sampai aku terjatuh dan aku merasakan perutku sangat sakit dan mengeras. aku menangis kuat kuat.
melihatku kondisiku seperti itu lalu dia cepàt mengangkatku dan membawaku pergi ke ruma sakit, tapi aku menolak keras.
esoknya seperti biasa dia pergi kerja dan aku terbaring di tempat tidur merasakan perutku semakin sakit, aku kuatir bayi dalam kandungan ku tak bergerak lagi dan perutku semakin keras dan sakit.
pada jam 10 aku merasa seluar dalam aku basah skali kulihat ada darah aku pun menangis aku memegang perut ku dan berkata ‘hah…anakku”lalu menelpon suamiku dan memberi tahunya apa yang terjadi. suamiku tak lama kemudian dia sampai dan langsung melihat kain yang aku pakai sudah basah dengan darah, dia membawaku pergi rumah sakit. kandunganku baru 6 bln 3 minggu dan bayiku sudah tersepit tak boleh brgrak dan anak pertama kami terpaksa lahir sebelum waktunya malang nya bayi ku harus dirawat di ruma sakit di sebabkan dia sangat kecil beratnya hanya 1,2kg. selama 42 hari bayiku di rawat bayiku diperbolehkan dibawa pulang kerumah.
suamiku sayang sekali dengan anak pertama kami, tapi kami sering bertengkar. terakhir sekali pada malam itu, dia sampai memukul hidungku hingga darah terpancur banyak sekali. seluruh selimut basah terkena darah badan tangan kaki terutama mukaku merah dengan darah. kemudian aku pergi tandas aku lihat muka ku, aku terperanjat aku pikir hantu ternyata yang aku lihat bukan hantu tapi muka yang berlumuran darah, batang hidungku patah di pukul suamiku tapi sedikitpun dia tak merasa bersalah, malah dia memaki aku perempuan jahannam. tapi aku diam saja aku takut kalau dia nanti minta cerai, aku tak tegak melihat anaku hidup tanpa orang tua yang lengkap sedangkan sekarang dia tengah lucu lucunya.
ketika dia memanggil mama dan papa. aku hanya berharap suamiku akan kembali seperti dulu baik hati dan penyayang.
Pengirim : Anonim