Cerita sedih ini berawal di tahun 2001 disaat orang tuaku tersandung masalah utang piutang. Orang tuaku termasuk orang terpandang didaerahq. Tapi karena gampang percaya dengan orang lain akhirnya kena tipu dan utang nya seabrek. Untuk melunasi utangnya terpaksa kami harus pindah.. Q kaget mendengarnya tapi sebagai anak saya dan adik-adikq menurut saja. Saya adalah anak pertama dari 6 bersaudara. Pada saat itu usiaq baru 16 tahun, dan adik keduaq baru berusia 13 tahun. Yang ingin z ceritakan disini hanya sosok adik keduaq namanya cukup bagus gulfi oman fandi. Orangnya sangat cerdas bahkan saat smp dia lebih banyak mengerjakan PRq. pokoknya dia jauh lebih cerdas dariq.
Singkat cerita kami meninggalkan kampung halaman dan sampai didaerah x. Yang ikut hanya q dan ketiga adikq. 2 adikq yang lain di asuh oleh nenekq. Tujuan kami adalah saudara papiku yang kebetulan berkebun didaerah itu.. Sesampai disana keliatan sekali om dan tanteq kaget melihat kedatangan kami. Om dan tanteq juga bukan lah orang mampu. Keadaan ekonominya juga pas-pasan jadi kami sadar kedatangan kami hanyalah menambah bebannya.
Untuk menyambung hidup adik keduaku ini lah yang bekerja keras membantu papiq, dia jadi buruh tani, dipanggil kerja apa saja dia mau yang penting menghasilkan uang yang halal, mulai jadi tukang kebun, tukang angkut hasil perkebunan, tukang petik cokelat, semua dia lakoni. Uang hasil kerjanya langsung diberikan ke ibuku untuk memenuhi kebutuhan kami semua. Papi dan adikq benar-benar bekerja keras siang malam untuk memenuhi kebutuhan kami.
Sampai lah pada bulan ramadhan waktu itu, kami masih tetap menumpang pada tante dan omq. Menumpang dengan orang lain tentulah kami harus tahu diri. Kebetulan tanteq juga memili anak hampir seusia adik-adikq. Namanya juga anak kecil dia sering memukul menendang dan membuat adik-adikq menangis. Tapi kami cukup tahu diri kami cuman menumpang. Menjelang idul fitri adik keduaq mati-matian bekerja demi membeli baju lebaran buatq dan buat adikq yang masih kecil.
Alhamdulillah dengan uang hasil jerih payahnya saya dapat baju lebaran, adik-adikq yang lain juga dapat baju lebaran. Lalu q bertanya padanya wandi kenapa kamu tidak beli baju.. Ahh saya ini laki-laki tidak perlu pake baju baru, kk kan cewek kk jauh lebih butuh baju itu. Saya masih ada baju lain itu katanya. Hari lebaran tiba dan kebiasaan anak-anak ditempat itu setelah lebaran waktunya refresing ke pantai. Saya juga ikut serta bersama adik keduaq. Saya melihat adekq memakai kemeja dalam kondisi tidak lagi baru tapi layaklah dipake. Lalu saya tanya dek kamu dapat baju dari mana? tante yang kasih jawabnya. Ini bajunya anto ( namax saya samarkan ) kata tante anto tidak mau lagi pake.
Sementara asik bermain dipantai dengan teman-teman sepupuq anto datang sampil marah-marah. Dia lempari adekq dan meminta membuka baju yang sedang dikenakan adekq. Siapa yang suruh pake bajuq????? Teriak anto sambil memaki adekq. Wandi hanya diam menunduk tidak berani menatAp anto. Lalu tanpa belas kasihan anto langsung membuka baju yang dipake wandi ( maklum waktu itu anto baru kelas 6 SD mungkin masih labil). Semua orang yang melihat kami hanya bisa geleng-geleng kepala..
Karena tidak mau membebani tanteq lagi. Kami akhirnya mengontrak rumah tidak jauh dari rumah tanteku. Uang hasil kerja keras papiq dan adikq cukup lah untuk kami pakai mengontrak rumah..
Setiap hari saya hanya bisa melihat teman-temanq memakai seragam sekolah, saya hanya bisa memandangi buku-bukuq tanpa bisa berbuat apa-apa. Dalam hati kecilq saya ingin sekali sekolah tapi beban papi dan adekq sudah cukup berat saya tidak ingin menambahnya. Rupanya adekq melihat dan merasakan kegundahanq. Dia mendekatiku lalu berkata. Besok kk cari sekolah ya yang bisa menerima kk walau tanpa surat pindah. Saya kaget dan berkata dek, kk kan sudah tamat smp itu sudah cukup. Kalaupun ada yang ingin sekolah adik sajalah, adik kan gak tamat smp adik saja yang lanjut apalagi adik laki-laki harus bertanggung jawab untuk anak istrimu nanti.
Tidak kak, justru kk yang harus sekolah, saya laki-laki bisa kerja apa saja. Kalau kk perempuan belum tentu dapat jodoh siapa yang akan membiayai kk nantinya. Kk harus sekolah, adik-adik harus sekolah biar lah saya yang cari uang. Saya bisa membiayai sekolah kalian. Pokoknya kk dan adik-adik harus sekolah..
Singkat cerita berkat perjuangan adik keduaq (wandi ) saya dan adik-adik semua melanjutkan sekolah.. Jika pembaca melihat wandi wajahnya jauh lebih tua dari usianya mungkin karena terlalu bekerja kerass untuk saya dan adik-adiknya yang lain. Wandi tidak pernah memikirkan dirinya, dia hanya memikirkan bagaimana kk dan adik-adiknya bisa mendapat pendidikan yang layak.
Waktu itu keinginan wandi memili sepeda motor, dan alhamdulillah karena kerja kerasnya dia berhasil membeli sepeda motor. Tapi apa yang terjadi mendengar saya sedang menyusun skripsi, dan kewalahan karena jarak kampus, tempat penelitian, dan rumah jauh. Dia memberikan sepeda motor kesayangannya untuk saya pakai.
Setelah lulus kuliah selain orang tuaq wandilah yang paling antusian utnuk mencarikan pekerjaan buatq, wandi juga berhasil menyekolahkan bahkan menguliahkan adik-adikq yang lain. Sekarang saya sudah Menjadi guru PNS disalah satu SMA dikota x. Saya juga sudah menikah dan suami saya juga seorang guru. Adek ketigaku profesinya sebagai pelaut, dia selesai disalah satu sekolah maritim di makassar, adik ke empatku sekarang sudah sarjana pendidikan matematika. Skrang adik ku yang kelima lulus smnptn jurusan psikologi unhas, adik bungsuku sekarang sudah ujian akhir smp dan akan melanjutkan ke tingkat sma.
Sekarang wandi sudah menikahi gadis pujaan hatinya, dia bahkan sudah mempunyai anak-anak yang lucu dan pintar, pintar seperti ayahnya yang berhati mulia. Wandi tidak pernah meminta balasan kepada kami. Dia hanya berpesan kelak saya sudah tiada cukup liatlah anak-anakq. Pernah saya menawarkan diri untuk membangun sebuah rumah untuknya, dia hanya berkata biarkan saya berusaha menjadi ayah yang baik untuk anak dan istriq. Biarkan kebutuhan mereka menjadi urusanq.
Terimakasih adekq gulfi oman fandi.. Walau kw hanya seorang anak yang menjadi korban keadaan, walau kw hanya seorang anak lulusan sd, tapi buat kami kk dan adik-adikmu engkau adalah pahlawan kami. Teruslah tersenyum adikq sayang. We love you
One thought on “Terima Kasih Adikku, Kau Pahlawan Bagi Kami”